Hari-Hari Persiapan
Senin
siang kali itu terasa begitu gerah. Tiba-tiba terdengar suara memanggil
nama gue dari arah belakang sambil menepuk pundak gue.
“Dil sini gue kasih
tau sesuatu, sini geh” Mahendra menarik gue menepi di depan kelas XI IPS I.
“Hah? Apa? Kasih tau apa?” Tanya gue kaget dan bingung.
“Jadi gini..” Mahendra senyum-senyum dan sedikit menunda
pembicaraan.
“Apaan, cepet ngomong gue mau ke kelas” gue terburu-buru.
“Lo ikut lomba blog bareng gue, udah gue bilangin sama Pak
Guntur” senyum Mahendra melebar hampir merobek pipinya.
“Aih! Serius lo?!” Senyum gue nggak kalah lebar, hampir
merobek cakrawala.
“Iya gue serius. Nah tema blognya Go Green dil” Mahendra
melengkapi pembicaraan.
Yak hari itu gue begitu senang, gue begitu bersemangat mendengar berita bahwa gue
diikut sertakan dalam sebuah lomba Web Blog. Nge-blog adalah salah satu hobi
gue. Gue senang. Gue berjalan menuju kelas dengan perasaan agak.. uwiiiiih. Gue
begitu senang, jujur saja ini bisa dibilang lomba resmi pertama gue. Pernah sih
beberapa waktu lalu gue mengikuti lomba English Club, gue ikut lomba Scrabble.
Gue mendapat juara 37, iya, tiga puluh tujuh… dari 38 peserta. Ah sudahlah nggak
perlu dibahas, kalo dibahas gue takut artikel ini malah nggak jadi dibuat.
Sepulang dari sekolah gue bergegas googling di internet demi
mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat blog dengan tema “Go Green”.
Sudah lumayan banyak bahan-bahan yang gue dapat dan gue juga sudah memulai
membuat blog.
Keesokan harinya gue ke sekolah pagi-pagi. Gue lihat dua
orang kawan gue Mira dan Alan terdampar di depan Pusdikom (Pusat Pendidikan
Komputer).
“Hoy! Kalian mau latihan buat lomba juga ya? Kalian lomba
apa?” Tanya gue semangat.
“Iya dil, kitaorang berdua lomba Word Processing. Lo juga
lomba? Lomba apa lo?” Tanya Mira.
“ooh, kalo gue lomba Web Blog.” Gue menjawab dengan mantab.
Tidak lama Pak Guntur datang. Dia guru yang membimbing kami
“Eh kalian sudah datang? Mana
yang lain?”
“Yang lain? Emang banyak ya pak yang lomba?” Tanya gue sok
heran.
“Ya banyak, kan lombanya ada macam-macam” perjelas pak
Guntur sambil melihat handphonenya.
“ohh saya pikir saya doang”
“Ehiya Fadil kamu lomba Web Blog kan nak? Sudah tau tema-nya?”
Pak Guntur balik bertanya.
“oh iya, sudah pak Go Green kan pak?”
“Bukan Go Green, Soft
Green.”
*NGIIING*
“Go-Blog” Sebut gue dalam hati. Kemudian bingung dikepala
gue membakar keheningan.
Ah, belakangan gue baru tahu tema-nya adalah Soft Green.
Soft Green tidak seperti Go Green. Go Green biasanya identik dengan lingkungan,
alam dan semacamnya, sedangkan Soft Green yang dimaksud maksudnya adalah
Internet sehat, lebih kepada pengetahuan. Duh mengingat bahan-bahan yang gue
kumpulkan tentang Go Green sudah sangat banyak, gue cukup nyesek.
Akhirnya gue mencari bahan kembali. Ah Mahendra, mengapa kau
begitu tega.
Keesokan harinya, dari pagi gue memulai kembali membuat
Blog. Sejam, dua jam, tiga jam gue mulai merasa nyaman dengan internet Sekolah,
Wi-fi yang biasanya begitu siput kini terasa begitu harimau, cepat sekali.
Alhasil gue lebih banyak Online-nya dibanding mengerjakan tugas utama gue
membuat Blog. Sedangkan Mahendra begitu serius dengan Blognya.
“Halah hek hek, serius amat sih lo buatnya” gue meledek. Dan
Mahendra hanya tersenyum.
“Jangan dengerin Padil hek, dia itu cuman mau menghasut
supaya dia bisa menang dan dia itu mau geser elo” Riva meledek dan gue
mengeluarkan tanduk merah, kepala gue mulai berasap.
Mahendra hanya tersenyum, kali ini senyumnya membelah selat
sunda.
Siang harinya, setelah sekian lama berada di depan layar
komputer, gue mulai jenuh, tidak konsentrasi, gue kangen seseorang. Rahmi. Ah
baru sebentar nggak ketemu sudah kangen. Rahmi ini seseorang yang istimewa bagi
gue. Biasanya gue sering merhatiin dia kalo lagi ada di kelas, kali ini gue
merhatiin komputer seharian, tapi untungnya gue tidak sampai jatuh cinta pula
pada komputer.
Keesokan harinya gue sengaja tidak langsung memulai tugas
gue di Lab komputer seperti kemarin, sengaja gue masuk kelas dulu, demi ketemu
Rahmi tentunya. Setelah puas mengobrol beberapa jam, gue bergegas pergi ke Lab
komputer. Gue memulai kembali tugas Web Blog. Tapi tidak lama kemudian, gue
kembali malas-malasan. Gue memang susah fokus.
Sesekali gue nge-game yang ada di komputer. Gue melihat
Mahendra yang ternyata sedang serius dengan Blognya “Wuih blog lo udah jadi ya?
keren gini? Punya gue belum jadi apa-apa” gue menyapa.
“Belum jadi sih. Ah lo belum liat aja blognya Panca dil”
jawab Mahendra sambil tertawa kecil.
“Panca siapa?” gue bertanya.
“Panca kelas sepuluh, dia juga ikut kita lomba Blog. Kita
bertiga. Wuih blog dia keren dil” jawab Mahendra mencoba meyakinkan.
Gue penasaran. Gue masih belum yakin dengan ucapan Mahendra.
Gue mencari anak yang bernama Panca di lab sebelah. Gue melihat seorang anak
sedang serius dengan laptopnya
“eh lo Panca ya?” gue memulai percakapan.
“eh iya kak kenapa?” dia menjawab.
“lo ikut lomba blog juga? Coba sini gue lihat blog lo”
“iya kak ini liat aja” Panca menyodorkan laptopnya.
“Sadis” Kata gue dalam hati. Ternyata memang keren. Gue pun
sadar gue belum ada seberapanya diantara mereka berdua. Mahendra dan Panca
begitu serius dengan tugasnya, sedangkan gue malah main-main.
Keesokan harinya, sehari sebelum hari perlombaan dimulai,
gue kembali mengumpulkan semangat gue. Saat gue berjalan menuju Pusdikkom gue
melihat Rahmi sedang berada di depan koperasi, gue bergegas menghampirinya
“Emm Rahmi, aku hari ini nggak ke kelas ya, aku mau langsung
ke Pusdikkom,persiapan aku masih belum selesai”
“Iya gapapa kok” Rahmi berbicara pelan sambil tersenyum
manis. Ah gue jadi begitu bersemangat, seketika langit terlihat begitu cerah.
Gue mencoba fokus. Hingga pada sore hari Blog Mahendra sudah
selesai dikerjakan, sedangkan gue masih sibuk menentukan template yang pas. Pak
Guntur masuk ke lab “gimana Fadil blognya? sudah selesai?”
“emm su.. sudah pak” jawab gue ragu.
Pak Guntur memberi masukan-masukan terhadap blog gue, gue
pun sadar ternyata masih banyak sekali yang kurang.
Sepulang dari sekolah gue kembali mengerjakan blog gue,
hingga pukul 00.00 akhirnya gue baru selesai. Ah lega rasanya. Gue pun menatap
kasur dengan mantab.
Bersambung ke Semangat Juara ( Part 2 )