20 Maret, 2013

Semangat Juara ( Part 2 )


Sambungan dari Semangat Juara

Perlombaan

Pagi hari sekali gue terbangun, tibalah hari yang gue tunggu-tunggu. Bukan hari perkawinan, melainkan hari diselenggarakannya TCC2013 ( Teknokrat Computer Competition ).
Gue merasa begitu bersemangat. Gue pergi ke sekolah dengan perasaan penuh keyakinan. 

Dalam perjalanan menuju sekolah, terlihat patung Raden Inten II berdiri begitu gagah semangat di tengah keramaian kota. Semangatnya tersiram matahari pagi dan langsung menerpa tubuh gue. Ntahlah, mungkin hanya perasaan gue saja :)


Terlihat gerbang sekolah mulai sepi, gue menerkanerka bahwa sepertinya gue sudah terlambat sampai sekolah, gue mulai mempercepat langkah, dengan penuh semangat gue berlari.



~

Tibalah kami semua di tempat berlangsungnya acara pembukaan TCC2013.

Panitia membagikan makanan kecil bagi para peserta yang hadir dalam acara pembukaan. Kebetulan sepertinya perut gue ikut merayakan. Masih pagi sudah lapar. Makanan kecil yang baru saja dibagikan pun habis begitu saja. Perut biadab.


Karena gue mulai bosan dengan acara pembukaan itu, gue dan mahendra mulai menjelajah gedung tempat dilaksanakannya lomba. Tiba-tiba Mahendra kebelet buang air, dia bingung dimana ada toilet di gedung ini, sampai akhirnya kami menemukan pintu. Pintu kemana saja milik doraemon

"Hek kayaknya ini toilet! iya gue yakin gue toilet" gue bersuara.

"ah bukan, kok nggak ada tulisan toilet diatasnya?" jawab Mahendra ragu.

"iya juga, tapi liat tuh ke bawah ada keset tulisannya 'welcome' artinya 'Toilet Gratis'. Dah sana nyusahin aja lo" gue menjawab asal.

"tapi gue takut dil, itu pintu mirip dengan pintu kemana saja doraemon, siapa tau pas gue buka gue pergi ke negri kincir angin kan nggak lucu" Mahendra nyengir. Gue melempar sebuah baling-baling bambu ke wajahnya.

~

Ditengah-tengah acara pembukaan lomba, gue melihat Faras dan Iwan, mereka mengikuti lomba Short Movie, sebenarnya gue juga mau ikut lomba itu, tapi gue pikir, gue harus fokus pada satu keinginginan. Gue, Faras dan iwan pun saling memberikan semangat.

Ketika perlombaan sudah hampir dimulai, semua peserta dituntun masuk kedalam ruangan perlombaan masing-masing. Gue, Mahendra dan Panca sudah berada diruang perlombaan Web Blog. Gue melihat lumayan banyak peserta yang hadir dalam ruangan. Sesekali gue mengintip peserta lain yang sedang sibuk dengan laptopnya, terlihat mereka sedang menge-check blog mereka, blog buatan mereka bagus-bagus namun gue tetep yakin dengan hasil kerjaan gue sendiri.

Peserta dipanggil satu persatu presentasi kedepan ruangan secara acak. Peserta pertama dipanggil, saat peserta pertama memulai presentasinya.. gue terdiam. Bagus. Keren. Presentasi peserta pertama itu juga begitu bersahabat dengan audience “Ah apa iya gue bisa menang kalo peserta pertamanya aja sudah nyaris buat gue nge-down” gue berbicara dalam hati. Tapi gue lagi-lagi berusaha meyakinkan diri gue sendiri “gue pasti bisa!”

Bermacam-macam jenis peserta gue temui di sana, ada yang blognya bagus dan presentasi bagus, ada yang blognya bagus tapi presentasinya kaku. Salah satu peserta ada yang unik, dia presentasi dengan berdiri di depan gue dan sepanjang presentasinya tatapannya hanya tertuju pada gue, jadi seperti ngobrol berdua dengan gue ( doang ) “Perkenalkan namanya saya….  jadi saya ini mau menjelaskan blog saya kak… blablablabla.. ada yang mau ditanyakan kak?”

“iya iya yaudah nggak ada” jawab gue.

“nggak ada ya kak? Yaudah kalau begitu saya tutup… blablabla”

Ada juga yang sepanjang presentasi dia ‘memantati’ audience. Ada juga yang sepanjang presentasi hanya seperti mengobrol berdua dengan laptopnya. Ada juga yang sepanjang presentasi seperti sedang mengheningkan cipta, pelaaaaan banget suaranya, sambil nunduk kebawah. Unik-unik.

“Peserta selanjutnyaaa… emm… M Fadhil F” Setelah beberapa peserta maju untuk mempresentasikan Blognya, nama gue pun terpanggil. Nggak tau kenapa, gak ada rasa nervous sama sekali dalam diri gue, gue berdiri dengan nafas berhembus normal “ah perasaan apa ini?! Nyaman sekali” bisik gue dalam hati. Gue mulai memperkenalkan diri, gue berusaha nyaman dengan pembicaraan gue. Sesekali gue bercanda demi menyegarkan suasana ruangan yang mulai terasa tawar, peserta lain ikut tertawa.

Setelah selesai presentasi, gue merasa begitu lega dan masih yakin pada hasilnya. Selanjutnya Panca yang maju presentasi dan Mahendra peserta yang terakhir.

Setelah semua peserta sudah selesai presentasi, semua dipersilahkan keluar dari ruangan. Semua keluar dengan perasaan lega, terutama gue Mahendra dan Panca, setelah di luar kami saling bertukar cerita menegangkan selama berada di dalam ruangan tadi. Kemudian kami juga saling memberikan semangat dengan menepuk pundak kami.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;