10 Agustus, 2012

Cerita Tentang Saya




Nama gue M.Fadhil Fadhurrahman biasa dipanggil Fadhil, fadhul, yahhh semacem begitu lah. Gue lahir tanggal 6 September 1996 (6996) tapi…
dulu pas baru lulus Taman Kanak-Kanak (TK)  dan mau masuk ke jenjang yang lebih tinggi alias ke Sekolah dasar kelas 1, gue belum cukup umur. Katanya kalo mau sekolah di SD Negeri minimal berumur 7 tahun, sedangkan gue pada waktu itu masih berumur 6 tahun. Sial. Jadi waktu itu di akte kelahiran gue diganti tahunnya dari 1996 menjadi 1995. Widihh gue dipaksa tua.


Dan akhirnya gue masuk ke sebuah Sekolah Dasar bernama SDN 2 palapa Bandar Lampung. Disana gue masuk kelas 1 A, dan gue menjadi seorang ketua kelas. *menurut gue ini keren*. Gue cukup senang sekolah disana, yang membuat gue cukup senang adalah dapet teman-teman yang seru dan sekarang gue udah lupa nama-namanya. Dan yang lebih serunya lagi gue cukup diterima sebagai ketua kelas di kelas tersebut terutama oleh para kaum hawa. Ntah apa pada saat itu yang membuat gue sebegini terlihat pedenya hingga kaum hawa menerima keberadaan gue di kelas.


Pernah suatu ketika, di pagi hari ketika gue diantarkan bokap gue sekolah sampai depan gerbang, gue di sambut oleh 2 ekor wanita kembar.. *tidak.. belum pantas disebut wanita, ini masih anak-anak, sebut saja anak ayam baru menetas* iya, tanpa diduga 2 cewek kembar sekelas gue sudah menunggu di depan gerbang, mereka menggiring gue masuk ke dalam kelas bagai bebek di sore hari. Gue menoleh ke belakang, gue melihat tatapan bokap gue dengan penuh ketertawaan dalam hatinya. Alangkah malunya gue melihat teman-teman gue ketika mereka berkata "CIEEE CIEEEE" ah. Bocah.

Dan ada satu lagi yang membuat gue merasa senang di sekolah gue pada saat itu, yaitu gue tiap sekolah hanya membawa uang jajan Rp 1000 namun selalu kenyang tiap waktu istirahat. Lah? Mengapa bisa? Nggak gue nggak nyolong makanan dikantin terus kabur lari dari kantin dengan keadaan mulut mengunyah gorengan kok, karena saat gue sekolah disana bokap gue akrab dengan yang jualan di kantin sekolah tersebut. Mungkin saudara bokap gue kali yee. Gak tau juga. Dan lebih parahnya lagi, ibu kepala sekolah di sekolah gue pada saat itu saudaranya Bokap gue. Mantab. Tapi pada saat itu gue belum ngerti apa hubungannya gue dengan ibu kepala sekolah itu. Ntah nenek nenek dari neneknya bokap gue, ntah saudara dari saudaranya bokap gue, gue gak pernah ngerti sampe sekarang. Dan yang sangat parah parah parahnya lagi saat jam pelajaran ibu itu pernah masuk ke kelas gue dan memberikan uang jajan tambahan buat gue. Jadi tiap lonceng istirahat dibunyikan gue sering dipanggil

“dil udah makan belum, jajan gih jangan dikelas terus, ada nasi uduk, gorengan…” #memori. Gue rindu saat saat seperti itu.

~

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan pun berlalu, dan tiba pada saat pembagian raport kelas 1 semester pertama, dan gue mendapat rangking 1 pada semester satu, cukup senang sih tapi… ternyata orang tua gue berkeputusan untuk memindahkan gue ke sekolah lain alasannya adalah karena sekolah gue pada saat itu jauh sekali dari rumah gue yang bertempat di “Hajimena, natar lampung Selatan, Gg. Anggrek 1 no. 126” sekitar 15 Km jaraknya sekolah, dari rumah aja mesti berangkat pagi-pagi buta supaya gak terlambat sekolah. Jadi gue pindah ke sekolah yang lebih dekat tepatnya di SDN 2 Labuhan Ratu, Kedaton.

Hari pertama gue masuk sekolah baru gue SDN 2 Labuhan Ratu gue masuk ke kelas 1 B, gue langsung diminta berkenalan oleh guru kepada teman-teman. sebagai bocah kecil yang masih memakai tas berbentuk mobil-mobilan, memakai dasi rapih serta sepatu unyu *tentunya sepatu gue tidak pakai suara-suara dencitan boneka* gue merasa canggung. Gimana gak canggung, pas gue masuk kelas yang semula terdengar gaduh dan berisik, seketika diam saat gue masuk. *krik*

Tapi akhirnya gue sukses memperkenalkan diri dengan lancar kepada calon teman-teman baru gue. dan gue dipersilahkan duduk. Gue duduk bangku paling belakang bertiga dengan 2 bocah yang bernama Dwi Prasetyo dan Satria Armanjaya. Teman baru dihari pertama.
Baru beberapa hari berlalu, gue udah berpindah tempat duduk, alasanya karena dibelakang ribut, dan ibu guru memindahkan tempat duduk gue agak kedepan, ternyata gue dipindahkan duduk disamping cewek. Sebagai bocah lugu, gue jelas malu-malu, gue pun jadi diem tanpa kata seperti D’masiv. #Apalah

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan pun berlalu, dan saat pembagiaan raport ternyata mendapat rangking 20. Terjun bebas gitu rankingnya. Tapi kayaknya kalo 20 sih udah nggak pates lagi disebut ranking, lebih pantes disebut urutan.

 ~
Tibalah saat libur akhir semester 2. Dan pada saat liburan gue diajak ke toko kaset dengan paman gue dan gue melihat sebuah kaset band yang dari sampulnya terlihat menarik bagi gue “peterpan” (sekarang berubah nama menjadi NOAH). Dan gue membeli kaset band peterpan album “Taman Langit” yang membuat gue suka pada peterpan pada saat itu adalah lagu yang berjudul “semua tentang kita” dan “mimpi yang sepurna”. Dan sampai sekarang gue masih senang dengan band tersebut.

Masa-masa sekolah dasar pun berlalu dan gue pun lulus SD dengan nilai yang cukup memuaskan dan beranjak ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Gue mendaftarkan diri ke 3 SMP di Bandar Lampung, yaitu SMP 22 Bandar Lampung, SMP 8 Bandar Lampung dan SMP 19 Bandar Lampung.
Pada saat hari tes masuk SMP, gue malah sakit dan akhirnya gue hampir terlambat masuk kelas. Gue duduk paling depan. Pas gue liat soal-soal tesnya, gue kaget

“wihh gileee soalnya alien mana yang buat? Banyak amat! susah amat! cantik amat !!”

Mungkin gue berfikir seperti itu karena kondisi gue pada waktu itu kurang enak badan, tapi gue paksain aja buat tes masuk SMP. Tapi… Kira-kira baru 15 soal gue kerjain badan gue makin gak enak, keringet dingin ngucur terus, gue makin pucet hingga membuat gue berfikir

“duh gimana nih baru ngerjain soal dikit tapi badan makin gak enak, mana soalnya ada banyak lagi, aih bodolah paling-paling kalo gak lulus dari 3 pilihan SMP gue masih bisa masuk SMP swasta”

Nah ! keputus asaan gue itu gak membuat  gue lantas menoleh dan mencontek ke peserta lain, gue malah mengambil hal nekat, tanpa fikir panjang gue mengisi lembar jawaban secara asal-asalan tanpa melihat soal. Parah kan? dan dalam keheningan kelas gue pun berdiri, dan bilang ke pengawas bahwa gue sudah selesai mengerjakan soal-soal. Dan pada saat itu pun perhatian semua peserta dalam kelas yang baru saja mulai mengerjakan soal tersita. Mungkin mereka berfikir

“wuih anak siapa ini? Alien dari planet mana nih orang? Nyogok kali nih anak?”

Buhh gak tau deh, yang jelas gue sudah keluar kelas dan due langsung aja pulang kerumah.
Dan setelah menunggu lama, hari pengumuman penerimaan siswa baru pun keluar, dan pada pagi-pagi gue dibangunkan oleh kedua orang tua gue, mereka tersenyum senyum berseri seri dan gue pun bingung. Mereka berkata

“dil keterima tuh….”

dalem  hati gue bertanya “ha? keterima? gue punya pacar? punya pacar? PUNYA PACAAAAR? apaan? emangnya gue abis nembak cewek?”

“….keterima tuh di SMP 22 Bandar lampung, liat aja di Koran”

Widihh. Gue nyaris gak percaya, pas gue liat ternyata bener gue keterima, dan lebih buat gue sulit percaya adalah gue ada di peringkat 96, angka favorit gue 9 dan 6 ! padahal waktu gue ngerjain soal gue ngasal kan. Alhamdulilah deh.

Dan Di SMP ini pertama kalinya gue mengenal yang namanya kegiatan MOS ! untuk beradaptasi dengan sekolahan kita mesti ikut MOS. Kelas 7 gue masuk kelas 7 D, kelas 8 gue masuk kelas 8 C, peningkatan terlihat pada saat gue naik ke kelas 8. Namun… disini nih dimulai masanya, Masa-masanya remaja labil. Yak labil selabil-labilnya umat. Perasaan suka terhadap lawan jenis, jatuh cinta yang berlebihan ada disini.

Saat SMP gue banyak menemukan… menemukan kaum kaum hawa yang cukup buat gue tertarik. Tapi sayangnya pada waktu itu gue belum cukup nyali untuk hanya sekedar berkata “gue suka sama lo”
Yak.  Sulit sekali.

Dan pada kelas 9 nya gue masuk kelas 9F, kelas terakhir. gue terpilih sebagai wakil ketua kelas. Gue sedikit bingung mengapa gue harus yang terpilih? Menjadi pemimpin di kelas 9 tidak sama seperti menjadi pemimpin kelas 1 SD. Kelas 9F, kelas terakhir yang menurut asumsi orang adalah kelas paling nakal, ribut. Yak ternyata memang terbukti bahwa kelas ini adalah kelas yang cukup nakal dan ribut. Tetapi… di kelas ini benar-benar terasa kental ke solidaritasannya. Disini gue menemukan sahabat yang membuat kelas ini makin terasa solidaritasannya Tommy Arief, Donny Puryadi, Kevin Sri Alfath. Nyaris tiap hari gue main sama mereka bertiga di sebuah warnet kecil bernama “bogel Net” yang dijaga oleh kawan gue sendiri, Tommy. Agak jauh dari sekolah gue, yang nyaris setiap hari hanya kami bertiga pengunjungnya. Tempatnya benar-benar tidak starategis. Sekarang warnet itu tinggal kenangan.

Masa-masa SMP berlalu dan gue, Tommy, Donny, Kevin pisah sekolah. Gue ke SMA Al-kautsar, Kevin SMA N 1 Bandar lampung, Tommy dan Donny ke SMK 2 Bandar lampung. Yak cukup disayangkan.

Di SMA Alkautsar, gue masuk kelas X.6 gue menemukan teman-teman baru. Menurut gue di sini adalah tempatnya mencari jati diri dan membangun karakter. Awal awal masuk SMA wajah gue mulai ditumbuhi yang namanya “jerawat” kata teman-teman gue sih, jerawat ini tumbuh karena suka dengan lawan jenis secara berlebihan. Tapi kalo kata gue sih gue mulai di tumbuhi jerawat karena sering galau. Yak galau. Karena memang di SMA adalah jembatan dari remaja menjadi dewasa. Jadi ya sering galau. Makin hari makin rame aja jerawat udah kayak pasar malem, makin malem makin rame.


~
Pada suatu saat ada pemilihan eksul apa yang bakal di jalanin, gue bertanya Tanya? “adakah ekskul balapan motor? Adakah eksul arsitek?” yak, gue memang suka balapan terutama balap motor dan menggambar layaknya arsitek. Gue suka balapan sudah sejak gue masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) gak tau kenapa gue suka nonton balap (motoGp), mungkin aja waktu gue dalam kandungan, nyokap gue sering balap motor. Mungkin. Dan tentunya sewaktu gue kecil mainan yang gue punya dominan mobil-mobilan dan motor-motoran. Kalo main berbie berbie-an... nggak mungkin! orang tua gue nggak mungkin tega melihat anaknya ini keselek berbie di tenggorokan.

Lalu mengapa gue mencari eksul arsitek? Karena, dari kecil juga sejak TK gue suka menggambar, gue sering menggambar motor balap, mobil balap. Dan ketika gue agak dewasa, gue sering ngikutin bokap gue gambar-gambar denah rumah layaknya seorang arsitek.

Tapi karena di SMA gak ada ekskul balap dan arsitek, gue pun memilih ekskul futsal. Walau sebenernya gue gak begitu tertarik dengan futsal, gue hanya suka nonton pertandingannya aja. Dan karena gue menyukai 2 club bola besar di eropa “FCBarcelona” yang akhirnya membuat gue memilih ekskul futsal.

Oke sekian penggalan cerita gue dari kecil hingga berumur 15 tahun di atas. Bagi yang gak nyambung, terima kasih karena sudah memaksa akal dan pikiran kalian untuk menerima. Gue harap setelah membaca artikel ini otak kalian baik-baik saja. muehehehehehehehehehehehehehe hehehehehe HEHEHEHEHEHE.

11 komentar:

Unknown mengatakan...

Lucu nih ceritanya menarik hahaha

FADHIL mengatakan...

Makasih :)

Unknown mengatakan...

Oia msh skolah d alkausar ap udh lulus

Unknown mengatakan...

Masih skolah di A.K ap udh lulus.?

FADHIL mengatakan...

Masih sekolah di Aka. Masih kelas XI kak :)

Unknown mengatakan...

Ooh msh skolah jgn pnggl kk tpi pnggl nama aj soalnya tuaan u dri pada w
Oia al kausar udh buka pendaftaran kan?

FADHIL mengatakan...

ahaha
sudah dibuka :)

Unknown mengatakan...

Ywdh klo gitu
Eh ngmng" konfirm FB w ya... OK

Arief Munandar mengatakan...

ada ja dhil cerita loe..

FADHIL mengatakan...

Ada ada aja yaa :D

FADHIL mengatakan...

hay

Posting Komentar

 
;